Bagimu negri Bagiku ngeri Kita melintang antara Sabang dan Merauke Kamu adalah ibu kota Sedang aku adalah pelosok desa Kamu adalah Banda Neira Sedang aku adalah bandar limbah rumah tangga Bola matamu adalah senja pulau Dewata Senyummu adalah pelangi samudera Hindia Hidungmu tinggi puncak Jaya Wijaya Sedang alismu, adalah bibir Raja Ampat yang tertata Ibarat kata Kamu adalah pasundan Yang katanya Lahir saat Tuhan tersenyum Atau Kamu adalah Jogja Istimewa Yang katanya Terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan Bagimu negri Bagiku ngeri Kagumku adalah produk parlemen di negeri kita Jauh dari harapan Cintaku adalah hutan Kalimantan Akan lenyap, hangus, dan segera tenggelam Jogja, 20 Oktober 2022 Diikutsertakan dalam lomba sayembara puisi UMT 2022
penyajak amatir, penyair salon, penyajak sosial media, penyair kejar tayang, penyajak kemarin sore, panyair ketinggalan pentas, dan konotasi buruk lainnya.