Langsung ke konten utama

PUISI; KAWANAN CANGKIR

Sekawan cangkir dialas cawan

Malamnya hanya ditemari buku itu

Sendok yang cemburu sebab tak disenggama

Dan elusan angin yang menyelinap disela lantai papan


Sesekali bulan menggerutu

Sebab ia diacuhkan


Sepertinya cerita itu mereka sembunyikan dari sinarnya

Malam minggu itu hanya milik kopi dan setumpuk bakau


Sesekali pula bintang menceloteh

Ia dipandang kecil


Seolah-olah mereka lupa

Akan hambar rasanya kopi dan bakau jika ia sirna


Dan dalam seduhan kopi serta hisapan bakau itu

Ditepi sawah

Gangsir mendengar ceracau dalam tegukan

Dikolong rumah

Jangkrik melihat angan dalam kepulan


Jogja, 15 Oktober 2022


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; AKU BARU 23 TAHUN

Aku baru 23 tahun saat kota ini telah tumbuh di abad yang jauh Kota yang tumbuh dari cinta, menjadi pupuk paling purba di kesuburan hatinya  Serupa kota, aku ingin tumbuh bersamamu di atasnya Berbunga lalu berbuah Ranum dan merekah  Tak apa, jika gang - gang sempit membuat kita tersudut dari jahatnya manusia Sungai mataram akan membawa duka bersama airnya yang coklat  Kita tak pernah kalah, sebab kota selalu memeluk kita Dan pantai selatan selalu menyambut senyummu di pangkal hari  Sayang, tak perlu risau Menetaplah di kota ini Bersamaku dan hanya untukku Rindu akan selalu membawa kita datang dan pergi  Di kota ini, hidup adalah penantian jalan pulang Dan pulang adalah makna yang akan membawa kita kembali Mari, kita tumbuh serupa kota ini Jogja, 29 November 2024

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025