Seorang lampau pernah berkata, "Aku melawan saudaraku, aku dan saudara ku melawan sepupuku, aku, saudaraku, dan sepupuku melawan orang lain." -dalam Pulang-Tereliye.
Aku juga pernah mendengar, "Musuh dari musuhmu adalah temanmu." Begitulah kira-kira.
Dan disini aku bertanya, kepada siapa kita harus percaya? Jika percaya berujung dusta?
Lalu pada siapa kita akan setia? Jika setia berujung pada murka?
Dan kemudian, seorang karib berteriak, "Tidak peduli seberapa besar engkau mempercayai polisi. Ingat, polisi mencoba untuk tidak pernah mempercayaimu!" Satir nya.
Dan dalam suatu subuh. Seorang ayah terjaga dari lelapnya. Menemui kasur tidur anaknya yang hampa. Ia menyeduh kopi. Lalu meneguk kabar duka.
Turut berdukacita atas 'kerumunan' yang terjadi di stadion Kanjuruhan. Mari saling peluk selayak saudara. Saling jaga seperti keluarga
Jogja, 03 Oktober 2022
Komentar
Posting Komentar