Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

OPINI; RUSIA VS EGO PUTIN

 ~ dalam psikologi kepribadian Sigmund Freud membagi psikisme manusia menjadi 3; id, ego, dan superego. Id, adalah alam tak sadar manusia yang secara sederhana pengen enak saja; menang, dihargai, menindas, dan hal-hal naluriah lainnya yang bersifat memuaskan. Ego, adalah yang menjadi moderator antara id dan super ego, berlagak ibarat dewan yang mencari solusi antara konflik id dan super ego. Sedangkan superego, kentara dengan moralitas dan etika yang ada dalam realitas, artinya superego mempertimbangkan antara yang baik dan buruk, benar serta salah. Perseturuan Rusia dan Ukraina mungkin bisa dikatakan bahwa ego Vladimir Putin sudah tidak mampu lagi membendung menengahi konflik antara id dan superegonya. Pada akhirnya, id menundukkan super ego dan menghasilkan konflik antar negara yang ekslusif. Konflik memanglah tidak selalu buruk. Konflik dapat berimplikasi pada dua konsekuensi; pertama, sebagai pendewasaan. kedua, sebagai kehancuran. ~ ya, kira-kira seperti itulah sederhananya. Yogy

PUISI; MANAJEMEN CINTA

Kita juga perlu mengatur waktu ibadah cinta kapan harus ditunaikan. Pengaturan waktu yang tepat terhadap cinta akan meminimalisir kesedihan dan meningkatkan kebahagiaan. Waktu untuk menunaikan ibadah cinta pada keluarga, sahabat, dan bahkan dia yang ingin dipikat. Yogyakarta, 25 Februari 2022

PUISI; BAGAIMANA?

Bagaimana aku membuka hati pada orang lain, sedangkan pintunya kau buat hancur berkeping? Dan aku tidak mampu membayangkan. Bagaimana badan ini akan tetap berdiri tegap saat melihat kau bahagia bersama yang lain, sedangkan jiwanya aku selipkan  dibalik bola mata mu yang bening? Yogyakarta, 24 Februari 2022

PUISI; TANPA PERSIAPAN

Perpisahan kita adalah kejadian dalam hidupku yang tak pernah aku persiapkan sebelumnya. Maka, tentang duka ini, akan aku simpan baik-baik tanpa benci dan dendam. Sebab, persiapan yang benar-benar aku persiapkan untuk pertemuan kita dulu, hanyalah mencintaimu dan membahagiakanmu. Yogyakarta, 24 Februari 2022

PUISI: RINDU KAMU

Kemarilah Akan aku ajak kau menyeruput puing-puing puisi dalam secangkir kopi Meski engkau datang sendiri Aku tau hidangan apa yang layak engkau nikmati Kita akan habiskan waktu disana Mencari pintu-pintu kerinduan Menebak waktu yang tepat Untuk benar-benar berhadap Kau dan siang ini Aku yakin tidak akan datang Melainkan hanya bait kerinduan Ya, disanalah kau ada Dan selalu ku cinta Puisi. Yogyakarta, 1 Desember 2021

PUISI; 1 TAHUN

Hari ini, tepat sudah satu tahun saya menginjakkan kaki di Jogja. Bagi beberapa orang, satu tahun mungkin belum waktu yang seberapa untuk berbangga menjadi anak rantau. Tapi, bagi saya apresiasi terhadap usaha yang telah kita perjuangkan adalah hal yang sangat berarti. Teruntuk diriku, terimakasih karena telah memberanikan diri untuk memilih jalan hidup ini. Satu tahun adalah waktu yang lumayan panjang jika diceritakan. Terimakasih atas apa yang telah kamu perbuat, pencapaian yang sudah kamu peroleh, serta tetap mengupayakan cita-cita yang pernah kamu toreh lalu tempel dipintu lemari baju itu. Sakit, perih, sedih, luka, duka, lara yang kamu rasakan belum seberapa jika dibandingkan dengan orang lain. Belum seberapa banyak dan belum seberapa lama juga kamu diperantauan. Tidak ada yang perlu dikeluhkan. Ingat saja, kamu masih punya tuhan bukan? Tetap semangat untuk diriku, masih banyak keinginan yang perlu kamu wujudkan. Banyak orang-orang yang harus kamu bahagiakan. Dan ada harapan dal

PUISI; TAFSIR CINTA

Kita akan punya definisi cinta yang berbeda seiring dengan perjalanan usia. Saat SD, mungkin cinta adalah duduk satu meja Saat SMP, mungkin cinta adalah boncengan berdua Saat SMA, mungkin cinta adalah totalitas waktu dan komunikasi setiap saatnya Saat Kuliah, mungkin cinta adalah saling memahami dan mengerti bahwa cinta adalah perjuangan untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Defenisi cinta akan selalu berbeda, setalah menghadapi realita yang berbeda pula. Mungkin disana ada luka, duka, dan lara. Semoga kita berhasil memperjuangkan cinta yang ada. Yogyakarta, 22 Februari 2022 .

PUISI; YANG JARANG DISADARI

Terkadang, kita selalu tidak pernah menyadari bahwa konsekuensi mencintai adalah sebuah perpisahan. Kita mengenal cinta, yang kita bayangkan hanyalah indahnya saja. Hingga pada akhirnya kita dihadapkan dengan perpisahan. Kita tidak bisa apa-apa selain terluka. Yogyakarta, 22 Februari 2022

PUISI; CINTA ITU TIDAK ABADI

Jika manusia itu kayu, maka cinta adalah api yang akan membakarnya Jika manusia itu kertas, maka cinta adalah pena yang akan menulisnya Jika manusia itu sendal, maka cinta adalah kaki yang akan memakainya Jika manusia itu bercinta, maka waktulah yang akan mengakhirinya Cinta manusia tidak pernah ada yang abadi. Itu semua persoalan hati. Mudah saja untuk bolak-balik tanpa alasan yang pasti. Lantas, dimana cinta yang abadi? Ya, tidak ada. Setidaknya mati yang akan mengakhiri. Yogyakarta, 22 Februari 2022

PUISI; TANPA JUDUL

Beberapa hari lalu saya mendengar dan terdiam Berita duka dari seorang kawan Dimasa-masa kuliah ia mendekam Pada lara yang datang di penghujung bulan Tidak ada yang pernah abadi Rindu yang tidak punya tempat kembali lagi Tentang perpisahan yang menghantui Ya, seorang kawan ditinggal ayahnya pergi Sudah siapkah kita untuk hadapi perpisahan yang pasti? Kemana lagi cinta yang sukma bawa berlayar akan menepi? Kita hanya menunggu nomor antrian yang akan menggiliri Sudahkah stok air mati itu terpenuhi? Terpenuhi oleh balas budi, balas kasih, cinta, kebaikan diri, dan apa yang membuat dia tenang hati untuk benar-benar pergi? Semua akan berakhir pada masanya Bertemu dibalas pisah Datang dibalas pergi Tapi cinta tetaplah dibalas cinta Dan hari ini apa yang sudah kita beri? Yogyakarta, 21 Februari 2022

PUISI; WADAS HARUS WARAS

Hancur Berkeping - keping Menancap tajam dari atas awang-awang Menusuk jauh ke dalam sanubari Hancur  Berkeping - keping Menggorok tali waras orang-orang Membekas dalam alunan nadi Siapakah yang berani terang menantang? Bola mata berlinang, kantung membendung Tuan dan puan Tidakkah kalian lebih mulia dari binatang? Yogyakarta, 21 Februari 2022

PUISI; SIAPKAH?

Kata orang "Puncak tertinggi kecintaan adalah membebaskan, dan lebih tinggi dari pada itu adalah kejujuran." "Cinta tidak boleh mengekang, atau berserah penuh hilang pandang." Namun, siapkah kita jadi apa kata orang? Yogyakarta, 21 Februari 2022

PUISI; BUKAN PILIHAN GANDA

Jika pilihannya hanya satu Yaitu dengan melepaskanmu Maka bantulah aku untuk kuat hadapi itu Setidaknya dengan menyembunyikan segala sesuatu yang akan melukaiku Hari ini, esok, dan nanti Karena sesungguhnya, aku masih bersamamu Yogyakarta, 20 Februari 2022

PUISI; PECINTA SALAH KAPRAH

Aku telah salah kaprah mencintaimu Aku kira mencintai hanya sesederhana bilang i love you Aku telah salah kaprah mencintaimu Aku lupakan untuk sedikit belajar tentang konsekuensi mencinta Ya, kasih sayang, perhatian, lemah lembut, menjaga, tertawa, bercengkrama adalah konsekuensi yang bahagianya Tapi, ingat Perpisahan, kesedihan, perceraian, pengkhianatan, kematian, perselingkuhan, bendi dan dendam adalah konsekuensi terburuknya Yaa, mau tak mau. Kamu harus siap dengan konsekuensi yang akan datang satu persatu Yogyakarta, 20 Februari 2022

PUISI; RAMPAS, RAMPAS, DAN KANDAS

"Dug, dug, dug, dug, dug," hentak kaki berirama "Dug, dug, dug, dug, dug," menyanyikan malapetaka "Dug, dug, dug, dug, dug," sepasang tangan pegangi senjata "Dug, dug, dug, dug, dan grakkk," kalian atur formasinyaa Bersiap, busungkan dada Berlagak, pamerkan seragamnya Merampas, suruhan atasannya "Booommm", ledakkan terus tanahnya Rampas, rampas, rampaas, rampaaasss Gali kubur untuk semuaaaa Atas nama rasionalitas, kita kandas  #SAVEWADAS Yogyakarta, 19 Februari 2022

OPINI; HIDUP ADALAH SENI

Siang ini kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan Kelompok Disabilitas Desa (KDD) Kinasih, Argo Mulyo. Sebuah pengalaman emas bisa bertukar cerita dengan salah satu masyarakat disabilitas di Desa Argo Mulyo. Diperjalanan balik setalah diskusi, alam fikir berfantasi dengan segumpal peristiwa di masa lalu. Pada akhirnya, saya memberikan kesimpulan, bahwa hidup ini adalah tentang seni. Seni untuk mencintai dan merasakan. Saya pikir, kita semua punya keresahan yang sama. Saat umur sudah berkepala dua, tidak sedikit dari kita yang berbenturan dengan realita kehidupan. Hidup yang terasa begitu-begitu saja, tidak enakan karena selalu meminta pada orang tua, masa depan yang entah dimana, perkuliahan, kerja, dan bahkan cinta yang rumit sedemikan rupa. Semua itu berkumpul dan bermuara menuju lautan ketakukan. Ketakukan akan masa depan itu pada akhirnya menggangu stabilitas mental untuk menapaki kehidupan. Tidak sedikit juga yang hancur berkeping-keping diusia mudanya. Dan ada yang mampu m

PUISI; MAWAR DAN MELATI

Ternyata aku menumbuhkan mawar, bukan melati Mawar yang cantik, namun berduri Tak seperti melati, anggun, bersahaja, dan tentunya penyejuk hati Semoga, aku bisa temukan secepatnya melati Atau menunggunya bertuah pada melati Yogyakarta, 16 Februari 2022 

PUISI; MELEPAS MU

Dan aku sudah mengetahui semua Bahwa hari ini engkau memilih dia  Dahulu, aku yang kau bangga-banggakan Sekarang, kau lebih tidak mau melihat dia kesakitan Dalam hubungan kita yang cukup panjang Separoh perjalanannya, kau sisipi seseorang Dan aku harus sadar, kau tidak lagi menginginkanku Aku melepasmu, semoga kau temui apa yang kau cari Aku akan selalu mengenangmu, mendambamu sebagai kekasih yang pernah paling aku cintai Aku melepasmu, semoga kau bahagia dengan yang kau temui hari ini Aku akan akhiri ini, tanpa ada benci, dendan, kesal, dan cemoohan Aku hanya berdoa pada tuhan, aturlah perasaan ku ini. Jika memang ini baik, pertemukan kami. Namun, jika tidak hilangkanlah. Peluang doaku, masih ada. Hingga kau benar-benar sudah dimiliki orang lain dengan sebenar-benarnya kepemilikan. Yogyakarta, 16 Februari 2022

PUISI; KAMU ABADI

Aku menulismu jadi puisi, tandanya aku sedang berusaha menghadirkan dirimu diingatanku. Aku menerbitkanmu jadi buku, tandanya aku sedang berusaha mengabadikan dirimu disampingku. Pekerjaanku adalah menjadikanmu milikku. Yogyakarta, 10 Februari 2022

PUISI; HBD (HARI BERKABUNG DUNIA)

Perlahan hati harus menyadarkan logika.  Bahwa kebohongan bukanlah hal yang baik-baik saja. Kita perlu mencari tau semua. Untuk memastikan apakah ini harus di jeda, atau dilanjutkan. "Aku mencintaimu. Karenanya aku biarkan engkau terbang bebas. Mencari apa yang kau mau. Hingga kau temui jalan buntu. Kau tidak pernah puas, dan tidak menemukan apapun yang kau mau. Aku masih bukakan pintu pulang untukmu". Itulah contoh ucapan orang yang merelakan kepergian perempuan yang dicintainya, Ucap Burhan. Yogyakarta, 15 Februari 2022

PUISI; BUNGA-BUNGA KU

Aku harus sadar bahwa banyak bunga yang harus mekar di atas tanah subur dada ini.  Biarkan yang satu itu layu dahulu, belum saatnya harus dimekarkan. Semoga kelak ada masanya untuk balik menyiraminya kembali.  Terimakasih telah jadi salah satu bunga dalam dada ini, sahabat.

OPINI; PERIHAL PILAH PILIH

Pada akhirnya, kita dihadapkan dengan pilihan. Tentu saja perihal pilah-pilih harus dibarengi dengan rasionalisasi tepat dan akurat.  Pilihan harus objektif, pertama perihal etik objek itu sendiri dan kedua perihal kebutuhan apa yang diperlukan oleh objek dimasa yang akan datang. Akan sangat sulit untuk objektif bagi yang ada kepentingan selain kepentingan objektif, tanpa ada intimidasi, intervensi, dan subjektifitas individual. Itulah yang disebut merdeka berfikir. Ketika pilihan berasaskan objektfitas yang rasional Yogyakarta, 12 Februari 2022

PUISI; MENUNGGU BASA-BASI

Antara dua kepala saling tunduk Dan kursi kosong dihadapan Mereka punya sebuah kesamaan Penantian dan kepastian Siapa yang akan memulai percakapan Ya, mungkin sedang menunggu basa-basi selesai dahulu Bercerita tentang impian Bercerita tentang harapan Bercerita tentang kesedihan Bercerita tentang kebahagiaan Bercerita tentang penantian Bercerita tentang masa depan Dan terakhir, kita bicarakan tentang kepastian Basa-basi memang adalah penantian panjang, membosankan, dan bahkan menyedihkan Setelah sampai pada waktu yang telah ditentukan, mulailah bicarakan kepastian Yogyakarta, 10 Februari 2022

CERPEN; NABI ATHENA

Ada fenomena menarik yang membuat sosok Socrates menjadi dikenal dan inspiratif. Adalah kaum Sofis yang retoris lagi pragmatis pada saat itu yang merasa jengkel dengan keberadaan Socrates. Kepiawaian kaum Sofis dalam berbicara namun tidak esensial dan juga terbilang cukup tidak emansipatoris atau berbicara hanya dengan pertimbangan feedback pribadi tanpa melihat nilai etis dari apa yang dibicarakan dipukul telak oleh kebijaksanaan Socrates melalui bertanya. Ada yang membuat Socrates berbeda dengan para penanya lainnya. Socrates bertanya dengan ketidaktahuannya dan juga sikap rendah hati yang mulia. Sehingga, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dari mulutnya substansial dan juga pure karena rasa ingin tau. Sikap Socrates yang sangat bertolak belakang dengan kaum Sofis inilah yang pada akhirnya membuat kaum Sofis merasa terhina dan memang hina itu menjerumuskan Socrates pada kematiannya yang terpuji. Maka, ditengah bobroknya zaman modernitas ini dan begitu mudahnya akses informasi ya

PUISI; HIDUP MENUNGGU WAKTU

Semuanya hanya menunggu perputaran waktu Tentang apa yang di inginkan Tentang apa yang di takutkan Tentang apa yang di sedihkan Tentang apa yang di bahagiakan Tentang apa yang di harapkan Tentang apa yang di kecewakan Dan tentang apa yang di cita-citakan Semuanya hanya menunggu waktu Dan saat berada diwaktu itu, lakukan yang terbaik untuk waktu yang akan menunggu Yogyakarta, 7 Januari 2022

PUISI; PERAYAAN PALING BAHAGIA

Selayaknya merayakan jatuh cinta Patah hati juga harus dirayakan dengan perayaan paling bahagia Bahkan, jika perayaan itu mengharuskan untuk hancurkan dirimu Hancurkan saja sehancur-hancurnya Biar kau ingat bahwa itu adalah pelajaran yang berharga Yogyakarta, 5 Februari 2022

CERPEN; SECUKUPNYA

Sore tadi dijalanan motor saya lalai dan akhirnya menabrak lubang. Dengan pikiran yang melayang-layang dan kepala planga-plongo saya melihat sepasang kekasih disisi jalanan yang sedang bermesraan. Seperti yang lagi viral di tik-tok, si cewek seolah gak mau jalan, karena belum dipasangin helm sama ayang. Uuuuwww betapa tidak tenggang rasanya pasangan itu dengan apa yang saya rasakan. Ya, tapi memang begitulah kehidupan masa sekarang. Tidak ada satupun orang yang sepenuhnya merasakan apa yang sedang kita rasakan. Dan itu bukanlah salah mereka. Kita aja yang terlalu ambil hati dan tidak bisa mengontrol diri. Semua kebahagiaan, kesedihan, kekesalan, kemarahan, dan apa yang kita rasakan adalah milik pribadi. Maka tidak pantas untuk menyalahkan orang lain. Apalagi mengambing hitamkan keadaan. Sekali lagi, tugas kita hanyalah mengontrol diri dengan apa yang sedang dirasakan. Ibarat lirik lagu nostress, "jika senang jangan terlalu, jika sedih jangan terlalu." Yogyakarta, 5 Februari

PUISI; REMANG MENUNGGU TERANG

Pada remang-remang penuh temaram Bergelantungan butir-butir harapan Pada remang-remang sepi renjana Tertancap puing-puing impian Pada remang-remang jauh digapai Tersimpan buah-buah keinginan Dan, pada remang-remang diri kita yang sukar ditentukan Tertulis kepastian-kepastian yang akan ditemukan Semoga remang bersegera terang Menerangi jalan untuk sebuah pertemuan ulang Yogyakarta, 5 Februari 2022

PUISI; DIPERTIGAAN JALANAN

"Aku yakin kita harus belok ke kanan", pinta Juleha. Burhan hanya terdiam, dia hanya tau jalan yang belok ke kiri. Sore itu, di bulan Januari Burhan dan Juleha kebingungan. Mencari jalan untuk sampai ke tujuan yang dulu pernah mereka rencanakan. Jalan mana yang akan ditempuh? Pada akhirnya, Juleha turun dari kendaraan Burhan dan berjalan sendirian ke kanan. Begitupun Burhan dengan sedikit patah bergumam, "semoga kita bertemu didepan". Burhan minggat dari pertigaan dengan kendaraan yang agak susah dihidupkan. Ah Burhan dan Juleha, muda mudi yang menyedihkan. Yogyakarta, 2 Februari 2022

PUISI; AJAIBNYA MASA LALU

Ada sebuah keajaiban dalam masa lalu Ya, masa lalu yang mengendap dalam ingatan itu Ada yang memilih untuk mencintai, pun juga ada yang memilih untuk membenci Ada yang merayakan masa lalu sambil tersenyum mengingat kejadian yang pernah dilewati Apakah untuk memperbaikinya, ataupun mewujudkan kembali dengan persiapan yang jeli Dan tidak sedikit pula yang mengacungkan jari tengah membunuh kenangan yang telah terjadi Apakah untuk membohongi isi hati ataupun berusaha melarikan diri dengan membunuh diri sendiri Maka bersedihlah jika kau memilih untuk tidak mencintai masa lalu Karena dengan itu, kau tidak akan pernah bisa benar-benar berdamai dengan masa lalu Berbijaklah dengan tidak membenci masa lalu, apalagi masa lalu yang pernah engkau cintai And, i just wanna fucking say, "don't deceive your fucking self". Yogyakarta, 02 Februari 2022