Langsung ke konten utama

PUISI; AJAIBNYA MASA LALU

Ada sebuah keajaiban dalam masa lalu

Ya, masa lalu yang mengendap dalam ingatan itu

Ada yang memilih untuk mencintai, pun juga ada yang memilih untuk membenci


Ada yang merayakan masa lalu sambil tersenyum mengingat kejadian yang pernah dilewati

Apakah untuk memperbaikinya, ataupun mewujudkan kembali dengan persiapan yang jeli


Dan tidak sedikit pula yang mengacungkan jari tengah membunuh kenangan yang telah terjadi

Apakah untuk membohongi isi hati ataupun berusaha melarikan diri dengan membunuh diri sendiri


Maka bersedihlah jika kau memilih untuk tidak mencintai masa lalu

Karena dengan itu, kau tidak akan pernah bisa benar-benar berdamai dengan masa lalu


Berbijaklah dengan tidak membenci masa lalu, apalagi masa lalu yang pernah engkau cintai


And, i just wanna fucking say, "don't deceive your fucking self".


Yogyakarta, 02 Februari 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025

OPINI; Kita dan Politik Praktis ( Kode Etik Warga Muhammadiyah Berpolitik )

 Kita dan Politik Praktis Bismillahirrahmanirrahim Saya awali tulisan ini dengan kalimat tersebut agar apa yang saya tuliskan tidak salah dan sesuai dengan apa yang ditetapkan. Dan juga, supaya tulisan ini dapat diterima oleh semua elemen persyarikatan. Yaitu, Muhammadiyah. Pada dekade awal Organisasi Islam Muhammadiyah, yaitu kisaran tahun 20-50 an, Muhammadiyah masih sibuk membenahi internal persyarikatan. Muhammadiyah konsen terhadap dunia pendidikan serta problematika sosial masyarakat umum pada saat itu. Memasuki era kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo tahun 1968. Muhammadiyah menghadirkan dua putusan yang sangat bijaksana. Yaitu, MKCHM dan Khittah Ponorogo. Keputusan ini adalah amanat dari Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema "Tajdid Muhammadiyah" yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya. Pertama, MKCHM adalah akronim dari Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, yang mana didalamnya termuat beberapa poin penting...