Langsung ke konten utama

PUISI; DI JALANAN JOGJA

Bu, aku melihat umurku terjalin dengan jalanan

Di jalanan jogja ini bu, hari - hari berselang tak menentu dalam pikiranku

Sesekali, matahari memancarkan cahaya masa depan yang cerah

Kadang juga, hujan datang membuat senyumku buyar karena rumitnya kenyatan


Bu, umurku yang terjalin dengan jalanan itu

Terus mengalir pada tujuan tak bertepi

Jalan bercabang yang aku temui membawaku pada hidup yang absurd, serupa kata Camus

Aku akan susuri terus jalan itu Bu, tanpa henti, seperti aku menghisap asi dari dadamu dulu


Sebab kemanapun aku pergi dalam jalinan jalan itu

Ada darahmu yang menemani dan menjadi asa dalam hidup ku ini

Hidup yang absurd kata Camus itu


Jogja, 19 November 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; AKU BARU 23 TAHUN

Aku baru 23 tahun saat kota ini telah tumbuh di abad yang jauh Kota yang tumbuh dari cinta, menjadi pupuk paling purba di kesuburan hatinya  Serupa kota, aku ingin tumbuh bersamamu di atasnya Berbunga lalu berbuah Ranum dan merekah  Tak apa, jika gang - gang sempit membuat kita tersudut dari jahatnya manusia Sungai mataram akan membawa duka bersama airnya yang coklat  Kita tak pernah kalah, sebab kota selalu memeluk kita Dan pantai selatan selalu menyambut senyummu di pangkal hari  Sayang, tak perlu risau Menetaplah di kota ini Bersamaku dan hanya untukku Rindu akan selalu membawa kita datang dan pergi  Di kota ini, hidup adalah penantian jalan pulang Dan pulang adalah makna yang akan membawa kita kembali Mari, kita tumbuh serupa kota ini Jogja, 29 November 2024

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025