Kelapir
Berkait
kelindan
Angin jam 2
malam mengantarkan bajingan kampung ini
masuk dalam
pori pori sempit kemajuan
menuju jantung
kota yang bebal
Di depan teras
rumah tua
dengan meja
kursi
yang disusun
terpaksa
dari peti buah
dari pasar
depan sana
Sesekali
pohon nangka di
halaman
Menjatuhkan
ingatan
pada dasar bumi,
tanah
memberi isyarat
bahwa hidup tak
selalu diatas
Di depan
halaman juga
rerumputan yang
mulai panjang
menjelma semak
belukar
dalam pikiran
Disiangi
rimba lagi
Dipotong
panjang lagi
Seperti masalah
yang datang
tanpa henti
Pikirku
puisi dapat
menengahi
ku hisap lagi
rokok yang
sebatang
lalu ciut
ditelan malam
Nun jauh diatas
sana
bulan menertawakan
anak kampung
yang kewalahan
menyambut masa depan
Jogja, 9 Mei
2023
Komentar
Posting Komentar