Merekap April
dalam ingatan
Aku menyusuri jalan pulang
melalui jalur
politisi magang
Terngiang murka Bapak
yang lebih indah
dari kata sayang
Terbayang bakwan Ibu
berisi wartel, kol, taoge, dan buncis
menyatu dalam adonan keluarga
Terlintas tebat mandi
tempat berkawan dan berkelahi
merendam iri dengki
Teringat pancuran
mengalir dari telaga bukit
senantiasa menyiram perpisahan, pertemuan, dan perpisahan lagi
Lalu aku menyebarang lautan sunda
Aku masuki rimba, mengitari bukit dan menyusuri lembah
Aku pulang, dan
pergi kembali
Dan kini, Mei
datang dengan genderang
yang ditabuh
oleh para buruh
Menyanyikan kedilan
dan
pengharapan
Sedangkan disini
aku masih terhimpit
awang-awang
Jogja, 1 Mei 2023
Komentar
Posting Komentar