Langsung ke konten utama

PUISI; DI KRL IBU KOTA DAN TRANSJAKARTA

Di KRL Ibu Kota 

dan Transjakarta

Aku benar-benar

menemukan kesetaraan


Bagaimana tidak

laki-laki dan perempuan akan sama-sama berdiri bilamana penunggu kursi prioritas datang

Ibu hamil, lansia, disabilitas, dan ibu bapak yang bawa balitanya bepergian


Laki dan perempuan sama rata

Tidak ada superioritas dalam dudukan

Makanya, ketika gadis muda masuk KRL/Transjakarta

Lalu mendapati kursi penuh, ya terpaksa berdiri


Di KRL Ibu Kota

dan Transjakarta

Tak akan ditemui kepulan asap

pemuda tanggung sok berkuasa

Apalagi bau apek yang dipiuh polusi Jakarta 


Semuanya menghirup udara segar

Udara ibukota yang disublim mesin canggih

Memberikan kesejukan dan ketenangan

Hingga siapa saja yang menumpanginya

Akan mudah terlelap sekejap mata


Tapi, ada ihwal yang menjaggal di kepala

Tentang sebuah kalimat azimat

di Transjakarta

"Kursi Khusus Perempuan"

Ciamik tenaaan!


Lalu, saya bertanya-tanya

Kenapa di kaca bus ada simbol sibak kain pangkal paha?

Tergaris miring dalam lingkaran

Dan kenapa, tidak ada kursi khusus laki-laki, -barangkali itu juga sebuah pertanyaan


Jakarta, 18 Februari 2022


DIPOSTING OLEH MBLUDUS.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025

OPINI; Kita dan Politik Praktis ( Kode Etik Warga Muhammadiyah Berpolitik )

 Kita dan Politik Praktis Bismillahirrahmanirrahim Saya awali tulisan ini dengan kalimat tersebut agar apa yang saya tuliskan tidak salah dan sesuai dengan apa yang ditetapkan. Dan juga, supaya tulisan ini dapat diterima oleh semua elemen persyarikatan. Yaitu, Muhammadiyah. Pada dekade awal Organisasi Islam Muhammadiyah, yaitu kisaran tahun 20-50 an, Muhammadiyah masih sibuk membenahi internal persyarikatan. Muhammadiyah konsen terhadap dunia pendidikan serta problematika sosial masyarakat umum pada saat itu. Memasuki era kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo tahun 1968. Muhammadiyah menghadirkan dua putusan yang sangat bijaksana. Yaitu, MKCHM dan Khittah Ponorogo. Keputusan ini adalah amanat dari Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema "Tajdid Muhammadiyah" yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya. Pertama, MKCHM adalah akronim dari Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, yang mana didalamnya termuat beberapa poin penting...