Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

PUISI; KITA ADALAH MUSAFIR A LA A ALA

Kita adalah musafir a la a la bepergian antarkota  antar provinsi  antar pulau  bahkan antar negara  Lalu mendaku  musafir pengembara Kita berpatok pada  minimal jarak 85 kilometer perjalanan Kita tak bersorban  dan berkuda atau bahkan naik onta  di padang tandus mengaga Tapi kita berkendara  dengan alat transportasi epik dan palung yang sudah  terang rimbanya  bahkan terlihat jelas  dalam layar gawai sependek jempol ke telunjuk Lalu kita memikul  gelar musafir sekaliber dunia  menentengnya ke tepian  saat pemberhentian  untuk sebatang rokok  atau sekadar meluruskan raga Kita hanyalah musafir a la a la yang tergesa-gesa menjamak fardhu  atau menepukkan telapak tangan  pada debu agar suci tubuhnya  dan bertemu tuhan sambil berwisata Kita adalah musafir a la a la yang perjalanannya  tidak ditunjukkan kuntum surya  dan nujum untuk meramal cuaca  atau sekedar berhenti  untuk mengiring onta ke  sumur-sumur tua  di gurun gersang menyengat kepala Ihwal perjalanan sekali lagi kita masih saja m

PUISI; YANG TAK SEMPAT TERPOTRET

Yang tak sempat terpotret adalah yang bergelantungan tapi tidak pada pegangan tangan Di dalam kereta dari Tanah Abang menuju Cikarang  kereta berhenti di stasiun transit Manggarai Di manggarai pintu terngaga bak botol kosong berisi angin dalam air yang dibuka tutupnya menghisap para tergesa masuk dalam kereta Ibu- ibu datang menuntut singgasana "Mas, mas ini ibu-ibu" Cetarnya menyuruh berdiri Padahal baru saja duduk  Saat itu yang tak sempat terpotret menjadi nyata Kembali berdiri diantara kerumunan Yang berdesak dan yang berdiri Menggelantungkan tangan pada pegangan Kecuali dia Iya dia Gadis 150 meteran yang baru masuk di Manggarai tadi Bergelantung pada pinggang dan pangkal lengan pacarnya Yang tak sempat terpotret Mungkin juga, yang tak tepat dipotret Jakarta, 18 Februari 2022 DIPOSTING OLEH MBLUDUS.COM

PUISI; DI KRL IBU KOTA DAN TRANSJAKARTA

Di KRL Ibu Kota  dan Transjakarta Aku benar-benar menemukan kesetaraan Bagaimana tidak laki-laki dan perempuan akan sama-sama berdiri bilamana penunggu kursi prioritas datang Ibu hamil, lansia, disabilitas, dan ibu bapak yang bawa balitanya bepergian Laki dan perempuan sama rata Tidak ada superioritas dalam dudukan Makanya, ketika gadis muda masuk KRL/Transjakarta Lalu mendapati kursi penuh, ya terpaksa berdiri Di KRL Ibu Kota dan Transjakarta Tak akan ditemui kepulan asap pemuda tanggung sok berkuasa Apalagi bau apek yang dipiuh polusi Jakarta  Semuanya menghirup udara segar Udara ibukota yang disublim mesin canggih Memberikan kesejukan dan ketenangan Hingga siapa saja yang menumpanginya Akan mudah terlelap sekejap mata Tapi, ada ihwal yang menjaggal di kepala Tentang sebuah kalimat azimat di Transjakarta "Kursi Khusus Perempuan" Ciamik tenaaan! Lalu, saya bertanya-tanya Kenapa di kaca bus ada simbol sibak kain pangkal paha? Tergaris miring dalam lingkaran Dan kenapa, tidak

PUISI; JAKARTA DAN PURNAMA

Jakarta dan purnama Aku melihatnya malam ini Tepat dilapisan pelipis matamu Seribu cerita dan kisah bahagia  Pelipis mata yang letih Menyaksikan cerita-cerita orang ibu kota Yang tetap lapang dan terang diterima Oleh nurani jiwa Jakarta dan purnama Aku melihatnya malam ini Bertengger dipundakmu selepas kerja Memikul harapan dan impian Pundak badan yang kokoh Bertahan enggan roboh Menopang berbagai titipan Yang terpasak kuat senyuman Jakarta dan purnama Jakarta adalah kekhawatiran Purnama adalah keikhlasan Jakarta, 16 Februari 2022 DIPOSTING OLEH MBLUDUS.COM

PUISI; KEPALSUAN RINDU

Reman memang!  Kerinduan hari ini sudah palsu Tidak ada jarak cukup jauh bagi rindu Barangkali jarak sekalipun sekarang adalah hal semu Dipintasi oleh gawai berakhir haru Karena sudah tidak ada batasan ruang dan waktu Lalu kita bertanya Apa yang sebenarnya abadi di dunia ini? Nyaris tidak ada!  "Kecuali cinta," Jawab si Pejalan itu Ya, cintalah yang sempurna Karena cinta kita merindu Dan karena rindu, cinta tak akan berjarak Lalu sepasang kaki bersabda Tentang kepulangan Bahwa tidak pernah ada tempat pulang Kecuali dalam keabadian Apalah artinya pulang Jika saban hari Ketika matahari tenggelam Kau tenteng lagi barang bawaan Menuju tujuan baru Tubuh tak akan pernah pulang Karena pulang hanyalah milik jiwa yang benar-benar dirindukan Cikampek, 13 Februari 2023 DIPOSTING OLEH MBLUDUS.COM

PUISI; PERCAPAKAN MALAM-MALAM

Dini hari itu Ia berkompromi dengan gelap Bisakah keheningan  dapat ia pinjamkan pada benak kepala? Lalu, ia bercengkerama dengan dinding Tempat ia menggantung masa depan Tentang kesediaannya untuk dapat digapai Setelah itu, ia berdusta pada jiwanya Yang sunyi, kering, dan juga sepi Kemudian, ia berceritera dengan hati Tentang apa yang sebenarnya ia cari? Jogja, 25 Januari 2023

PUISI; KEPADA-KEPADA

Kepada merah  ia bertanya Bagaimana memungkinkan darah itu mengalir  pada setiap pembuluh  dalam tubuh mereka? Kepada hitam  ia bergumam Bagaimana mengiris cinta  agar bisa diselipkan  pada setiap sudut sukma  dalam keabadiannya? Kepada ikatan  ia bertanya Bagaimana  menyatukan diri yang berserak  tanpa harus tali yang mempererat? Yogyakarta, 20 Januari 2023