Langsung ke konten utama

PUISI; KEPALSUAN RINDU

Reman memang! 

Kerinduan hari ini sudah palsu

Tidak ada jarak cukup jauh bagi rindu

Barangkali jarak sekalipun sekarang adalah hal semu Dipintasi oleh gawai berakhir haru

Karena sudah tidak ada batasan ruang dan waktu


Lalu kita bertanya

Apa yang sebenarnya abadi di dunia ini?

Nyaris tidak ada! 

"Kecuali cinta," Jawab si Pejalan itu

Ya, cintalah yang sempurna

Karena cinta kita merindu

Dan karena rindu, cinta tak akan berjarak


Lalu sepasang kaki bersabda

Tentang kepulangan

Bahwa tidak pernah ada tempat pulang

Kecuali dalam keabadian


Apalah artinya pulang

Jika saban hari

Ketika matahari tenggelam

Kau tenteng lagi barang bawaan

Menuju tujuan baru


Tubuh tak akan pernah pulang

Karena pulang hanyalah milik jiwa yang benar-benar dirindukan


Cikampek, 13 Februari 2023


DIPOSTING OLEH MBLUDUS.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025

OPINI; Kita dan Politik Praktis ( Kode Etik Warga Muhammadiyah Berpolitik )

 Kita dan Politik Praktis Bismillahirrahmanirrahim Saya awali tulisan ini dengan kalimat tersebut agar apa yang saya tuliskan tidak salah dan sesuai dengan apa yang ditetapkan. Dan juga, supaya tulisan ini dapat diterima oleh semua elemen persyarikatan. Yaitu, Muhammadiyah. Pada dekade awal Organisasi Islam Muhammadiyah, yaitu kisaran tahun 20-50 an, Muhammadiyah masih sibuk membenahi internal persyarikatan. Muhammadiyah konsen terhadap dunia pendidikan serta problematika sosial masyarakat umum pada saat itu. Memasuki era kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo tahun 1968. Muhammadiyah menghadirkan dua putusan yang sangat bijaksana. Yaitu, MKCHM dan Khittah Ponorogo. Keputusan ini adalah amanat dari Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema "Tajdid Muhammadiyah" yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya. Pertama, MKCHM adalah akronim dari Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, yang mana didalamnya termuat beberapa poin penting...