Sekarang, dalam kepalan jemarinya adalah sebatang kayu yang menghimpun lidi-lidi rusuk kelapa.
Ia liukkan pinggangnya kesana-kemari sembari menumpu kekuatan pada pijakan kaki agar sapunya bekerja maksimal.
Di halaman depan rumah, ia kibaskan sapunya, ia halau rontokan daun kering yang berjatuhan ke tepian. Tepat dipangkal batang pohon yang tumbuh di halaman itu. Sebatang pohon nangka.
Ia gerogoh saku celana, memantikkan korek menyuluh api dalam sela-sela tumpukannya.
Begitulah akhir-akhir ini ia menghabiskan hari kala petang. Memandang kepulan asap dari sarok yang dibakar.
Sambil menunggu maghrib di depan teras kontrakan
Jogja, 11 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar