Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

PUISI; SEPERTI TAHUN KEMARIN

Seperi tahun kemarin Tahun ini  masih menyisakan tumpukan buku yang belum usai terbaca di dalam rak gantungan harapan yang urung tergapai di dinding kamar Lantas akankah masa tetap membersamainya? tentu tidak ia tetap berjalan semestinya menyusuri ruang tak terhingga Tak peduli seberapa pedih kau berjuang menuai luka dalam jumpa yang tak lama Tak peduli seberapa bingung kau bertindak  memilah bunga yang tak jua merekah lalu dipetik Tak peduli seberapa kepalang kau tertawa memanen bahagia dalam malam malamnya Begitulah  cara waktu bekerja berpacu dengan segala damba yang takkan ada habisnya menapaki hidup kemana saja Dalam sisa sisa harapan dalam hitungan yang akan ditinggalkan aku bersaksi "Bahwa jalanku akan abadi!" Jogja, 31 Des 2022

PUISI; TURNAMEN JUM'AT BERKAH

Sepertinya, jika ada turnamen Jum'at paling berkah Barangkali, Jum'at yang aku temui adalah jawabnya Karena, tiap pagi dalam Jum'at itu Adalah cerah merona parasnya Aku tidak habis kepalang Pagiku - setiap jum'at - ibarat hadiah sunah fajar Penuh rahmat dan melimpah Senyum dan kecil-kecil tipis tawanya Jum'at itu Sehari dalam sepekan Lalu Sepekan dalam sebulan Sebulan dalam setahun Dan di tahun tahun setelahnya Adalah berkah selanjutnya yang aku dambakan Abadi bersamanya Yogyakarta, 30 Desember 2022

PUISI; JOGJA, RAMBUTAN, DAN HUJAN

akhir-akhir ini di jogja sering kutemui rambutan ya, barangkali sekarang adalah musimnya selain itu di jogja juga lagi dingin-dinginnya ya, memang benar desember adalah musimnya namun, adakah ada yang tetap selalu ada yang tak kenal musim tak kenal manis rambutan dan tak kenal dingin hujan bahkan lilinpun akan segera lenyap dan tembakaupun akan segera sirna gelap tak abadi terang tak selalu Jogja, 23 Desember 2022

PUISI; CINTA DALAM PUISI

matahari tenggelam disudut hamparan benih yang tersusun rapi diatas luluk air yang mengalir disela keras bebatuan menyusun irama penutupan di langit entah gelap malam atau gumulan air yang  dibawa awan menyisakan bujang rantau dengan lamunan dengan sebatang rokok dengan segelas kopi sedang menuliskan cinta dalam puisi Jogja, 16 Desember 2022

PUISI; SETITIK TAK MEMBASAHI

bukankah ini yang selalu kita bayangkan? hujan meneteskan rindu keribaan menyirami gersangnya keangkuhan dan pada tiap tetesnya adalah buah keikhlasan maka, pada karunia Tuhan yang datang saat diri beranjak petang kita selalu mengharapkan imbalan meski pagi-pagi hanya terlewatkan dengan suram duhai, gusti durjana dan murka berebut balas datang menghakimi untuk kesekian berteriak, "mengapa bangga pada rintik? yang segera sirna dan menguap? Jogja, 14 Desember 2022

PUISI; HARI MENYERAMKAN

Dua hari berjalan sangat menyeramkan hujan telah turun dengan segala gundah gulananya menghantam dan menancap pada atap yang terus merintih tidak hanya menyisakan basah, tapi lacah nan latah jua Hujan yang datang karena merusak  tidak menyirami kekeringan lagi  tapi membawa pesan untuk para antah berantah yang dengan pongah dan birahinya menjamah Aduhai, gusti mengapa semua itu terjadi di negeri ini satu persatu alam raya hancur lalu dilucuti dan diperkosa penghuninya sendiri kemana kami akan pulang? kemana kami akan mengadu? Saat manusia menyepelekan tuhan Saat tuhan memperingatkan manusia Jogja, 7 Desember 2022

PUISI; PENA DAN TINTA-TINTA YANG INGIN DITULISKAN

aku berjalan diatas pena tergelincir, mengelinding, dan jatuh pada bentuk lingkar pena yang bundar jatuh naik lagi, keluar masuk lagi saat langkah berada diujung pena kaki-kaki menggerakkan garisnya dan tinta-tinta menjadi tulisannya tinta-tinta yang tak sempat menuliskan maksud dan tujuan hingga saat kertas mulai menguning habis di santap rayap, rapuh diterpa angin garis-garis akan menjadi bukti bahwa yang tertulis tak pernah lurus bahwa yang hanya coretan tanpa arah dan pada saat itu tinta-tinta tak bisa menjawab maksud dan tujuan tidak terlihat dan yang tertulis dan dituliskan o, tuhan ampuni hamba durjana yang tertulis, tergopoh-gopoh dengan tinta pena dengan maksud dan tujuan yang tak berbukti dilecuti garis-garis nan tak lurus jadi saksi pada pena dan tinta-tinta yang ingin tertulis dan menuliskan Jogja, 5 Desember 2022

PUISI; MENCARI TEDUHAN

bila ingin menjadikannya tempat berteduh maka bawakanlah atapnya jika perlu, dengan plafonnya juga bila harapmu ia berdiri diatas pondasi kokoh galilah lubang sedalam-dalamnya lalu timbun dengan segala bahan yang kau punya ia hanyalah sepucuk nama yang hampa jika mulut selalu saja menuntut kehendak selalu saja meminta maka cita-cita hanyalah buayan semata jika ingin bertolak dan berpaling sudikah dikau meninggalkan rahim? yang darinya kau menyusu walau setetes? jika hendak hangat kala musim dingin sejuk kala panas garang saling bersiaplah sesama kumpulkan kayu bakar untuk unggun sesama rakit jerami untuk berteduh bukankah lebih indah  memberi dari meminta? menjadi dari menuntut? Jogja, 17 Nov 22

PUISI; JIKA HENDAK MEWAKILI

Jika hendak mewakili Sering-seringlah berkunjung  ke pasar Tak usah ragu  dan bimbang Jika ada yang mempersoalkan  sembako mahal Jawab saja  dengan lantang "Aspirasi bapak, nanti saya sampaikan  jika menjadi dewan rakyat!" Jika dipasar Jangan berlagak dengan pakaian rapih dan peci Berkelakuanlah macam pedagang Jual janji-janji, obral visi-misi, dan jika ada yang menawar harga  Maka berikan saja apa maunya Toh nanti kalian bisa untung gede lagi Satu lagi Jika melihat yang tak sepantasnya terlihat Munculkanlah simpati  selipkan amplop Tak lupa jua  selebaran foto diri Jika hendak mewakili Berkelakarlah dengan pembeli Menjelmalah pedagang anti rugi Yogyakarta, 16 Nov 2022

PUISI; ATAS NAMA DISUBUH TEGANG

Tetap melaju kencang  Dirute yang tak selalu aman Menulis ulang apa yang sejatinya engkau cari Merapal lirik larik-larik dalam do'a Sudah sejauh ini, belum jauh rupanya Rapatkan barisan petir dikepalan tangan Merakit kendara, dari kayu pasak dan tali Pesawat hitam berasap pekat mendarat disisi gelapnya Keberanianlah yang menyelamatkan Rajut lagi cerita, rapalkan do'a, gas sekencangnya Berpihaklah langit yang pemurah Berkatilah tanah yang indah Kami datang!!! Yogyakarta, 5 November 2022