Langsung ke konten utama

PUISI; TENTANG KEMENANGAN

Pada hakikatnya kemenangan bukanlah saat kita bisa mengalahkan orang lain ataupun mendapatkan hal yang diinginkan .


Kemenangan sejati adalah saat kita mampu menekan ego pada diri sedalam-dalamnya dan bukan keberhasilan dalam menaklukkan apa yang ada diluar diri sendiri.Pada hari yang fitri, kemenangan tidak hanya pada kalkulasi hari menahan haus dan lapar saat Ramadan saja, atau mungkin maksimalnya setiap malam dengan tarawih dan tadarus. 


Melainkan, kemenangan di hari idul fitri adalah saat kita mampu membunuh sifat kikir, tamak, antisosial, takabur, dan sifat-sifat yang merusak jati diri sebagi insan kamil.


Saat kita berhasil menaiki banyak gunung. Kemenangan bukanlah ketika telapak kaki diinjakkan pada tanah tertinggi puncaknya.


Melainkan, kemenangan saat bersafari ke alam adalah ketika diri mampu menjaga, menghargai, dan merawatnya. Menghentikan perilaku eksploitatif, merusak, membakar, menghancurkan, dan sifat-sifat yang menodai jati diri sebagai khalifah di muka bumi yang rahmatan lil 'alamin.


Singgalang, 9 Mei 2022 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; AKU BARU 23 TAHUN

Aku baru 23 tahun saat kota ini telah tumbuh di abad yang jauh Kota yang tumbuh dari cinta, menjadi pupuk paling purba di kesuburan hatinya  Serupa kota, aku ingin tumbuh bersamamu di atasnya Berbunga lalu berbuah Ranum dan merekah  Tak apa, jika gang - gang sempit membuat kita tersudut dari jahatnya manusia Sungai mataram akan membawa duka bersama airnya yang coklat  Kita tak pernah kalah, sebab kota selalu memeluk kita Dan pantai selatan selalu menyambut senyummu di pangkal hari  Sayang, tak perlu risau Menetaplah di kota ini Bersamaku dan hanya untukku Rindu akan selalu membawa kita datang dan pergi  Di kota ini, hidup adalah penantian jalan pulang Dan pulang adalah makna yang akan membawa kita kembali Mari, kita tumbuh serupa kota ini Jogja, 29 November 2024

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025