Langsung ke konten utama

PUISI; SAJAK BULAN JUNIKU

Nona, kau tau apa yang lebih manis dari sajak di bulan Juni?

Yaitu, janji-janji kita yang telah terkubur mati


Nona, kau tau apa yang lebih deras dari hujan di bulan Juni?

Yaitu, kenangan-kenangan kita yang menusuk dalam hati


Nona, kau tau apa yang lebih mesra dari cinta di bulan Juni?

Yaitu, tetap mencintaimu meski ku tau kau takkan kembali


Nona, kau tau apa yang lebih tua dari Bapak Sapardi?

Yaitu, hati yang telah kau patahkan berkali-kali


Tapi Nona, kau harus tau

Ada yang lebih puitis dan romantis dari sajak di bulan Juni


Menerima kenyataan bahwa cinta tak harus memiliki


Jogja, 11 Juni 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; AKU MASIH MENCINTAIMU, LAPTOPP

AKU MASIH MENCINTAIMU, LAPTOPPP!!!! Aku masih mencintaimu laptop Malam ini aku menyeggamaimu Tapi tepat pada pukul 23.50 engkau malah berulah Kalera! ujarku Padahal, tahukah engkau? Aku ingin mengajakmu berfantasi malam ini Jemariku telah lama merindukan lembutnya keyboardmu Mataku sudah birahi ingin menatap layarmu Engkau malah ejakulasi sebelum dieksekusi Aku ingin mengajakmu berselancar dalam imaji Menyeruput kopi mos khas kampung kami yang tak akan pernah engkau temui di Indomaret manapun Aku ingin mengepulkan asap-asap yang keluar dari mulutku ke mulutmu Yang diterangi lampu jalan depan rumah kita Eitss, entah kepulan asap atau embun Aku juga sulit membedakan Sebab mulutku sudah ibarat molen pengaduk semen dan pasir Udara disini sangat dingin sayang Seperti dinginnya sikap dia Engkau tahu? Karena ulahmu tadi Kopi hitamku bersileak karena jatuh diatas palanta dari pariang itu Bergediak lantai jadinya Maka, saat kau telah siuman Aku tak tau, entah apa yang mengetuk hatimu Untuk mela...

PUISI; SUDAHI

Dari kereta kencana hingga lencana petaka Dari pegasus mulia hingga hanoman sengsara Melacak-dabrak sesukamu Menyusuri sisi buasmu Mengisi penuh gelas-gelas hasratmu Laksana keledai di gurun sahara Bias, dan penuh biang bahaya Merona-rona membahana Ternyata, wujudmu halusinasi semata Semua tertipu bayanganmu nan mulia itu  Wahai, ratu kumala berseri Sudahi dan ambillah intisari Yogyakarta, 13 Maret 2022