Langsung ke konten utama

PUISI; PERJALANAN

Bagaimanapun juga, hidup harus tetap dijalankan. Tentu, keinginan untuk tetap hidup tersimpan dalam beribu harapan dan impian. Sebab, harapan dan impianlah yang pada akhirnya membuat kita untuk tetap hidup di dunia ini.


Ada harapan menuju bahagia, ada pula harapan menuju suka cita, dan harapan-harapan baik yang selalu kita langitkan dalam do'a - do'a.


Kendatipun pada waktu tertentu, perjalanan itu tidak akan mulus begitu saja. Kebahagiaan diselingi dengan kesedihan, pertemuan diputuskan dengan perpisahan, dan harapan-harapan akan dilukai dengan kekecewaan.


Ya, begitulah kehidupan. Absurd dan susah ditebak. Semuanya ibarat satu koin dua sisi yang kapan saja akan terbalik. Tidak ada yang bisa kita upayakan selain menikmati sensasi safari kehidupan dengan ikhtiar, sabar, do'a, dan tawakkal.


Sekali lagi, bagaimanapun juga kita hari ini. Entah lagi bergelut dengan luka, kecewa, nestapa, dan sengsara. Hidup harus tetap dilanjutkan. Selamat tinggal Sumatera Barat dan sejuta harap yang akan menuntun jalan untuk pulang. Sampai jumpa lagi 👋.


Padang, 31 Mei 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025

OPINI; Kita dan Politik Praktis ( Kode Etik Warga Muhammadiyah Berpolitik )

 Kita dan Politik Praktis Bismillahirrahmanirrahim Saya awali tulisan ini dengan kalimat tersebut agar apa yang saya tuliskan tidak salah dan sesuai dengan apa yang ditetapkan. Dan juga, supaya tulisan ini dapat diterima oleh semua elemen persyarikatan. Yaitu, Muhammadiyah. Pada dekade awal Organisasi Islam Muhammadiyah, yaitu kisaran tahun 20-50 an, Muhammadiyah masih sibuk membenahi internal persyarikatan. Muhammadiyah konsen terhadap dunia pendidikan serta problematika sosial masyarakat umum pada saat itu. Memasuki era kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo tahun 1968. Muhammadiyah menghadirkan dua putusan yang sangat bijaksana. Yaitu, MKCHM dan Khittah Ponorogo. Keputusan ini adalah amanat dari Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta dengan tema "Tajdid Muhammadiyah" yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya. Pertama, MKCHM adalah akronim dari Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, yang mana didalamnya termuat beberapa poin penting...