Langsung ke konten utama

PUISI; PERJALANAN

Bagaimanapun juga, hidup harus tetap dijalankan. Tentu, keinginan untuk tetap hidup tersimpan dalam beribu harapan dan impian. Sebab, harapan dan impianlah yang pada akhirnya membuat kita untuk tetap hidup di dunia ini.


Ada harapan menuju bahagia, ada pula harapan menuju suka cita, dan harapan-harapan baik yang selalu kita langitkan dalam do'a - do'a.


Kendatipun pada waktu tertentu, perjalanan itu tidak akan mulus begitu saja. Kebahagiaan diselingi dengan kesedihan, pertemuan diputuskan dengan perpisahan, dan harapan-harapan akan dilukai dengan kekecewaan.


Ya, begitulah kehidupan. Absurd dan susah ditebak. Semuanya ibarat satu koin dua sisi yang kapan saja akan terbalik. Tidak ada yang bisa kita upayakan selain menikmati sensasi safari kehidupan dengan ikhtiar, sabar, do'a, dan tawakkal.


Sekali lagi, bagaimanapun juga kita hari ini. Entah lagi bergelut dengan luka, kecewa, nestapa, dan sengsara. Hidup harus tetap dilanjutkan. Selamat tinggal Sumatera Barat dan sejuta harap yang akan menuntun jalan untuk pulang. Sampai jumpa lagi 👋.


Padang, 31 Mei 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI; AKU BARU 23 TAHUN

Aku baru 23 tahun saat kota ini telah tumbuh di abad yang jauh Kota yang tumbuh dari cinta, menjadi pupuk paling purba di kesuburan hatinya  Serupa kota, aku ingin tumbuh bersamamu di atasnya Berbunga lalu berbuah Ranum dan merekah  Tak apa, jika gang - gang sempit membuat kita tersudut dari jahatnya manusia Sungai mataram akan membawa duka bersama airnya yang coklat  Kita tak pernah kalah, sebab kota selalu memeluk kita Dan pantai selatan selalu menyambut senyummu di pangkal hari  Sayang, tak perlu risau Menetaplah di kota ini Bersamaku dan hanya untukku Rindu akan selalu membawa kita datang dan pergi  Di kota ini, hidup adalah penantian jalan pulang Dan pulang adalah makna yang akan membawa kita kembali Mari, kita tumbuh serupa kota ini Jogja, 29 November 2024

PUISI; TIDAK ADA JUDUL

 Semuanya larut begitu saja Dalam tangki motormu yang kuisi dua liter  Sebagai ucapan terimakasih  Atas perjalanan singkat kita dimalam yang kaku Kau pergi begitu saja Tanpa pesan meninggalkan derus mesin Scoopy putih dalam dadaku Deru mesin yang memompa jantungku berdetak lebih kencang Sekencang hisapan rokok suryaku menjelang pagi di balkon rumah Rumah kawan pelarian ku malam itu 2025, awal tahun yang buruk untuk memperbaiki hubungan kita Entah bagaimana jadinya nanti aku tidak tau Menunggu atau aku yang akan menghampirimu  Makin lama matahari makin hangat Dan kubiarkan resah menguap di udara Semoga hangat sampai ke dadamu di pagi buta Jogja, 4 Januari 2025