Tatapannya kosong, dan dia mulai merangkai kata
Seolah tersentak dari kesendirian, dia dikerumuni keramaian
Perlahan, berucap, berkata, berusaha kembali menjadi manusia
~
Dia, mengumpulkan puing-puing diri yang berserak entah kemana
Dia, harus kembali lagi pada wujud asalnya
Dia, dan intijiwanya berada di persimpangan
Entah karena waktunya masih belum terlalu lama, dia masih dalam proses pendewasaan
Dia, adalah aku, yang tidak tau maksud dari semua itu.
~
Aku lihat, dia yang lain sudah sembuh dan merona
Sedangkan aku, masih porak poranda
Dibunuh rasa sendiri dalam keramaian
Dan disiksa kenyataan dalam kesendirian
Komentar
Posting Komentar