Dalam sela ranting engkau datang hembuskan angin sapaan
Sepooi-sepooii membelai lembut dedaunan
Seketika akar-akar bergetar menggoyahkan batang pertahanan
Kau pijar, memberi celah sinar temaram keluyupan
Pada malam yang tidak menghendaki sepi
Ia berhenti untuk mengejar egois diri
Lalu menitipkan pesan pada hembusan tadi
Akan sebuah pertemuan suatu hari nanti
Disaat musim semi datang
Akankah kita kembali dengan sisa renungan perjalanan panjang
Atau benar-benar tumbuh subur dengan dedaunan segar selepas diguyur musim gugur yang garang?
Yogyakarta, 24 Maret 2022
Komentar
Posting Komentar