"Ia membungkus pisau dengan namaMu. Ia melukai Kau dengan melukaiku".( Joko Pinurbo,2016)
...............................................................................................................................................................
Sesekali kita boleh mengatakan bahwa penyair tidak bertanggung jawab dengan apa yang ditulisnya.
Mereka kerap meninggalkan segumul huruf tanpa kejelasan.
Membiarkan pembaca obrak-obrik otaknya, mencari kesimpulan tafsirnya sendiri-sendiri.
Tapi, ketidak bertanggungjawaban itu bukan hal yang buruk
Dia adalah seni dan menjadi keindahan sastra itu sendiri
Malam ini, saya dan kawan menjadi 2 imam mazhab yang berselisih pandang menafsirkan ayat sastra Joko Pinurbo
Kawan saya sebut, "ini tu menceritakan orang yang salah kaprah memaknai jihad fi sabillah, mengangkat pedang atas nama tuhan dengan menodong manusia, tapi sebenarnya menghunuskannya pada sang pencipta".
Pun begitu diriku, "menafsirkannya dengan 3 anak muda dalam pusaran cinta, si A cinta si B, si B cinta si C, hingga si A membunuh si C atasnama si B. yang sebenarnya si A hanya membunuh si B, bukan benar-benar mencintainya".
Buku Latihan Tidur | Joko Pinurbo
Basa Basi, 2022
Komentar
Posting Komentar