Adalah Jean Paul Sartre, filsuf eksistensialis yang menolak penghargaan nobel dari negaranya karena kecerdasan yang dimiliki Sartre.
Sartre dengan usahanya berbijaksana menolak itu, sebab dia berfikir bahwa hidupnya akan tertanggu apabila ada simbol-simbol yang melekat dalam tubuhnya.
Simbol-simbol yang dia maksud adalah penghargaan nobel tadi, yang akan menjerumuskan dia kedalam sorotan publik.
Bahkan, dalam kontemplasinya yang paling dalam, Sartre mengganggap bahwa orang lain adalah 'neraka' baginya, yang akan menggangu stabilitas kebahagiaan hidupnya. Sartre yakin, eksistensi manusia akan berwujud murni ketika dia tidak terikat akan simbol-simbol itu.
Sebaliknya, manusia akan 'terpenjara' dengan sendirinya ketika memungut simbol-simbol itu, berharap mendapat afirmasi dari orang lain akan eksistensinya.
Komentar
Posting Komentar