"Juleha, ku tunggu kau jam 4 sore", begitu ucapnya tadi siang.
Mereka akan bertemu di suatu tempat.
Tempat yang sudah tidak asing lagi bagi mereka berdua.
Kali ini, Burhan tidak ingin lagi bermain-main.
Masih ingat dalam dekapan Burhan.
Kejadian tadi malam di sudut dapur.
Bapak menghardik garang Burhan.
Menangis hanya karena seorang wanita.
Kali ini, sore ini, di Kota Tua itu.
Burhan akan ungkapkan pula.
Perasaan tua yang juga sudah lama dirawatnya.
Dalam hati Burhan berkata, "kau harus jadi teman hidup sampai kita menua"
Komentar
Posting Komentar