Langsung ke konten utama

Postingan

SURAT KALENG UNTUK IKATAN

Postingan terbaru

PUISI; JALAN SUNYI 2

Dan diantara ribuan jalan Engkau memilih jalan sunyi tak bertepi Jalan yang kau ratapi bersama rembulan saat kelam Jalan yang mengusik jam istirahatmu saat makan siang Kau menapaki puncak ketinggian Dan tak satupun yang boleh tertinggal Kau menang! Sebab sunyi tak melulu sepi Sebab sunyi tak berarti sendiri Jadilah pijar Bersinar dan menyinari Jadilah bunga Bertumbuh dan mewarnai Dan bersiaplah Memetik rindu yang kau tebar dalam perjalananmu itu Jogja, 30 Oktober 2023

PUISI; JALAN SUNYI

Maka ingatlah Ketika malam mengambil ikrar dari akar pohon kelapa Bulan dan bintang menyisir sumpah serapah tetua Bersama cahaya lilin dalam ruang-ruang gelap Sunyi tapi tak pernah sepi Satu persatu lilin mati Dalam benak yang penuh ekspektasi Amukan cinta dan benci Menyisakan kau sendiri Dalam jalan sunyi Lihatlah kawanmu Berlari-lari Tertawa tak henti Mengisi ruang-ruang hati Mengajak berdiri Menyusuri duri jalan ini Seperti bunga Kita tumbuh Mekar harum dan berseri Menghadapi jalan sunyi -Jogja, 08 Agustus 2023

PUISI;KEMANA CINTAKU BERLABUH

Kemana lagi cinta bersemi Jika kemarau tak kunjung usai Tanah-tanah mengering bersama darah yang melumuri dada bekas peluru tajam Daun-daun berjatuhan bersama jiwa yang mengalah pasrah mengakhiri kehidupan sendiri Kemana cintaku berlabuh? Ketika cinta tuhan saja telah runtuh Jogja, 14 Oktober 2023

CERITA; SINTA MENUNGGU RAMA

Bersabarlah barang sejenak Sinta! Tenang saja, aku akan menghampirimu di tengah pulau itu. Kamu tau? Aku sedang menanak puisi untuk kita santap sembari menunggu matahari terbenam nanti. Tapi, jika nanti aku menghampirimu dengan keadaan tak berdaya. Maka, keribaanmulah yang akan menjadi sampan bagiku kesana. Sinta, tolonglah kamu jelaskan dulu pada mereka bahwa cinta itu bukan barang murah yang seenaknya dapat diobral sana-sini.  Bahwa cinta itu harus di bentuk dengan proses panjang dan teliti. Penuh ketabahan dan juga keuletan. Jadi, selama di tengah pulau sana. Bersabarlah kau menungguku, menyuguhkan cinta untukmu. Lalu kita seduh dan nikmati bersama. Sinta oh sinta. Firasatku, diri ini akan jadi abu di atas tunggul. Tapi tak apa, setidaknya aku akan menjadi kayu yang menyilang api untukmu dan menjadi bara yang akan mengantar hangat padamu. Kebawah tidak berakar, keatas tidak berpucuk, dan ditengah dirayapi kumbang. Begitulah ketidak berdayaan ku sekarang menghampirimu. Jadi, sabar du

CERITA; AYAHKU PELATIH ATLIT LARI

My Father, dia telah mengajari aku cara berlari. Dengan ikat pinggang menjuntai di tangan kiri, ia latih sepasang kaki ini untuk tetap melaju kencang. Tidak, dia sebenarnya tidak mengajariku cara berlali. Tapi sedang mengejarku yang saat itu tidak mau mandi sore usai bermain dengan teman-teman. Sore itu, dengan kecepatan tinggi aku menjajaki jalan cor di dusun dengan bertelanjang kaki. Sebab, kemarahan ayah memuncak dan aku tak sempat untuk memakai alas kaki. Bau keringat yang apek, badan yang lusuh usai bermain bola, dan muka yang tak jelas lagi rupanya. Ayah menyuruhku mandi. Setalah dipikir-pikir, aku baru menyadari. Sejatinya ayah memang mendidikku untuk menjadi atlit lari. Lari dan terus melaju kencang untuk menerjang kehidupan. Barangkali, ia sadar. Bahwa umurnya sudah tidak matang lagi untuk menjelajahi alam semesta ini. Maka ia titahkan kehormatan itu pada putera mahkotanya.  Aku tau, sebenarnya ia sedang menaruh harapan. Pada anak lelakinya, ia titipkan apa yang belum sempat i