Langsung ke konten utama

Postingan

PUISI; DUKA TANPA SIAGA

Postingan terbaru

PUISI; MENGAPA - JIKA

Mengapa aku harus merindukanmu  Jika semua rindu hanyalah milik - Nya? Mengapa aku harus mencintaimu  Jika semua cinta hanyalah milik  - Nya? Dan mengapa kalian sulit melepasnya Jika segala kepemilikan hanyalah punya yang kuasa? Jogja, 31 Oktober 2024

PUISI; RIAK YANG SAMA

Aku kembali dengan riak yang sama dan desau yang nyaring tak seberapa   Jelaslah, jalan ini belum cukup dalam terselami   Di Merak Ombak enggan membiru   Sedang kapal tak tau menahu; menarik detik; menyebrang waktu; mengantarku pada dermaga ungu;   Aku berlayar di samudera balada itu   Matahari terbenam di ufuk kelabu Menyisakan aku dengan riak yang tak dalam itu   Merak, 4 April 2024

PUISI; PARFUMMU DI JALANAN KOTA

Hujan menyirami parfummu di jalanan kota Wanginya telah lama mengusir sedap malam saat gelap Dan kita, tak akan menyeruak bersama fajar mulai resah Di altar kota, sebuah angkringan memancarkan cinta yang tidak sefrekuensi dari radio   Kita pura - pura menelawan tawa dalam sebuah nasi kucing   Dan biarlah aku akan mencintaimu lewat suara samar di radio itu Nasi sudah menjadi bubur Dan engkau tak akan mau dengarkan lirih hatinya yang lembek ini Maret, 2024