Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

PUISI: KELAPIR BERKAIT KELINDAN

Kelapir Berkait kelindan dingin mengantarkan resah masuk dalam pori pori  menuju hati Di depan teras rumah tua dengan meja kursi  yang agak dipaksakan tersusun dari peti buah  dari pasar depan sana Sesekali  pohon nangka di halaman Menjatuhkan ingatan  pada dasar bumi, tanah memberi isyarat  bahwa hidup tak selalu diatas Di depan halaman juga  rerumputan yang mulai panjang menjelma semak belukar  dalam pikiran Disiangi rimba lagi Dipotong panjang lagi Seperti masalah  yang datang  tanpa henti Pikirku  puisi dapat menengahi ku hisap lagi  rokok yang sebatang lalu ciut ditelan malam Nun jauh diatas sana  bulan cekikik  menertawakan Jogja, 9 Mei 2023

PUISI: SELIMUT IDEALISME

Semerbak kentut menguak  dalam kontrakan Menyisakan aroma menyengat, pekat,  dan tak terelakkan Malam itu Kita sedang mengetik  mimpi pada keyboard  laptop usang Satu persatu  cita terlontar begitu cepatnya  dari mulut Menandingi kencangnya  suara kipas  rongsok Kita sedang menghitung  sisa rokok yang  tak terhisap Membagi rata  layaknya para komunis Sembari sesekali bercarut-marut  pada dunia yang  kapitalis Sebab merasa,  kita adalah para terabaikan Yang miskin Bukan karena malas,  tapi pemiskinan struktural Begitu cara kita mengelak  dari pahitnya kenyataan “Hidup ini absurd,”  ujarmu melakukan pembelaan “Benar, kita jalani saja,”  timpalku sepakat Hari makin larut  dan malam semakin dingin Kita memilih untuk tidur Menggapai mimpi Lalu, berselimut idealisme -Jogja, 05 Mei 2023

PUISI; MEREKAP APRIL

Merekap April  dalam ingatan   Aku menyusuri jalan pulang  melalui jalur  politisi magang   Terngiang murka Bapak  yang lebih indah  dari kata sayang   Terbayang bakwan Ibu berisi wartel, kol, taoge, dan buncis menyatu dalam adonan keluarga   Terlintas tebat mandi  tempat berkawan dan berkelahi merendam iri dengki   Teringat pancuran mengalir dari telaga bukit senantiasa menyiram perpisahan, pertemuan, dan perpisahan lagi   Lalu aku menyebarang lautan sunda Aku masuki rimba, mengitari bukit dan menyusuri lembah Aku pulang, dan  pergi kembali   Dan kini, Mei  datang dengan genderang yang ditabuh  oleh para buruh   Menyanyikan kedilan  dan  pengharapan   Sedangkan disini  aku masih terhimpit awang-awang    Jogja, 1 Mei 2023