Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

PUISI; PENYAJAK KETINGGALAN PENTAS

Penyajak ketinggalan pentas bisa juga dikata penyajak kejar tayang dia berkata "Sejak aku mengenalmu Aku melupakan diriku," Kita adalah binatang jalang bagi Chairil  Penyair salon ujar Rendra Dan penyajak sosial media kata mereka Kita rusak, terluar, terdalam, tertinggal, dan terdampar Dalam pusaran standar Kita menjelma Bait bait yang tertolak Hilang dan dilupakan Puisi tak jadi abadi Jogja, 29 April 2023

PUISI; BURUNG DALAM SANGKAR

Aku adalah burung dalam sangkar Yang ingin terbang Tapi enggan lepas Aku malas berburu ingatan Atau sekedar meneguk air damai di pojok kota Biarlah Aku dalam sangkar Sesekali mengepak Tandanya sedang bergejolak Kadang aku bersiul ria santai Tandanya sangkar tidak tergoncang Aku adalah burung dalam sangkar Berkelakar, menggelegar, dan terus mencakar-cakar  Mencari titah akan sayap hendak dikepak kemana?

PUISI; ANTARA AB DAN BA

Antara AB dan BA Jalan-jalan politik membentang sepanjang jalur mudik Ada yang bertengger di atas-atas jalan  Ada yang bergelantung di atap warung-warung makan Sementara itu Di pelabuhan Bocah-bocah meloncat dari badan kapal Mencari mutiara-mutiara yang terlontar dari para pejalan Pejalan pun demikian Hanya pulang dengan barang-barang kotor Tiada mutiara yang bisa dilemparkan Sebab perantauan sulit ditaklukan Bim salabim Semua saling menunggu Tak ada yang didapat  Tak ada yang diberi Di atas kabin kapal Tiga butir terong belang  menyanyikan langgam-langgam melayu Langgam-langgam itu mereka kemas dengan ayunan koplo Seayun dan seirama ombak selat Sunda  "Mass, sawer aku doong." Ujar si biduan pada gerombolan pemuda tanggung yang menonton di bagian sudut kabin Uang-uang mereka selipkan pada belah dada Dompet ia geledah, sisa uang tak seberapa Untuk raya nantik di rumah Antara AB dan BA Pulang adalah harta yang sesungguhnya Ya gak tuan yang bergelantungan? April, 2023

PUISI; AKU MASIH MENCINTAIMU, LAPTOPP

AKU MASIH MENCINTAIMU, LAPTOPPP!!!! Aku masih mencintaimu laptop Malam ini aku menyeggamaimu Tapi tepat pada pukul 23.50 engkau malah berulah Kalera! ujarku Padahal, tahukah engkau? Aku ingin mengajakmu berfantasi malam ini Jemariku telah lama merindukan lembutnya keyboardmu Mataku sudah birahi ingin menatap layarmu Engkau malah ejakulasi sebelum dieksekusi Aku ingin mengajakmu berselancar dalam imaji Menyeruput kopi mos khas kampung kami yang tak akan pernah engkau temui di Indomaret manapun Aku ingin mengepulkan asap-asap yang keluar dari mulutku ke mulutmu Yang diterangi lampu jalan depan rumah kita Eitss, entah kepulan asap atau embun Aku juga sulit membedakan Sebab mulutku sudah ibarat molen pengaduk semen dan pasir Udara disini sangat dingin sayang Seperti dinginnya sikap dia Engkau tahu? Karena ulahmu tadi Kopi hitamku bersileak karena jatuh diatas palanta dari pariang itu Bergediak lantai jadinya Maka, saat kau telah siuman Aku tak tau, entah apa yang mengetuk hatimu Untuk mela

PUISI; ENTAH IBLIS ATAU MALAIKAT

Entah iblis atau malaikat Ia datang petentang-petentang  dengan langkah mengangkang  dada membidang  wajah garang  mata girang  hidung belang  lalu mulut berteriak lantang,  "anjing, ini penistaan. bakar! rajam! kebiri! arak dia!" Entah iblis atau malaikat seorang wanita terlantar  dan terabai oleh sekitar  diantara orang-orang tuli ia berbicara  diantara orang-orang buta ia mengode  diantara orang-orang berkuasa ia meminta lindung  sementara  ini seorang gadis kecil yang tak jelas hidupnya  menanti pijar pijar kehidupan  untuk menerangi langkah kedepan kemana? mencari apa? adakah? lalu sang wanita  terhimpit nyatanya dunia bertaruh jiwa dan raga  semua hingga tak ada yang tersisa  kecuali tatapan kosong penuh tanda tanya? Entah iblis atau malaikat sang wanita diseret  diarak di jalanan  dihinakan  dan bersiap untuk dibinasakan sebab sangkaan penistaan Entah dimana iblis dan malaikat? Sang wanita bertanya, entah pada siapa? Bingaaa!! Matur, 22 April 2023

PUISI; BERJALAN DIATAS RODA

Aku berjalan di atas roda Roda yang menggelinding dalam jalan jalan pikiran Ia menderu Menggebu Dan terbelenggu Maka, tersisalah ia dilindas jalanannya sendiri Roda beradu roda Pikiran beradu pikiran Menyisakan kecelakaan Dan hanya tunggu tersisa  Siap menyelamatkan, terselamatkan, dan selamatan Jogja, 2 April 2023