Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

PUISI; MATI DALAM KEADAAN KIRI II

Aku ingin mati dalam keadaan kiri Mati dengan sebuah perjuangan Yang tidak akan pernah engkau lihat sebagai sebuah kebaikan Aku ingin mati dalam keadaan kiri Mati bersama sekuntum mawar Yang dahulu pernah engkau taburkan Aku ingin mati dalam keadaan kiri Dan diatas tanah merah persemayaman Tumbuh mekar beribu bunga lainnya Mengubur dalam kematian yang engkau tinggalkan  Yogyakarta, 16 Januari 2022

PUISI; BUNGA KEMATIAN DI ALUN-ALUN KAMPUS KITA

Kampus kampus berhasil menjadi pabrik Mereka memproduksi para pekerja tiap tahunnya Rutin, cepat, dan banyak Ibarat mesin pencetak, kampus mengeluarkan banyak kertas Kertas itu kadang berbentuk skripsi yang nantinya akan disusun rapi dalam gudang bak barang tak berguna Kadang juga, kertas itu adalah ijazah yang nantinya akan disimpan cantik dalam lemari lalu berdebu Kampus berhasil merayakan pencapaiannya Membuat mahasiswanya bangga dengan predikat cumlaude Lulus cepat, mahasiswa berprestasi, menjadi sarjana muda dan banyak gelar lainnya Perayaan itu kemudian dikumandangkan dan mengudara Menjadi instastory yang banyak sekali repost-annya Alun alun kampus dipenuhi bunga-bunga Bunga yang menandakan kematian  Kematian fungsi kampus ditengah hiruk-pikuk persoalan sekitar Yang tak akan pernah diselesaikan oleh para lulusannya Jika setelah lulus mereka hanya ingin mencari kerja, menikah, lalu mati begitu saja Yogyakarta, 13 Januari 2022

PUISI; CATATAN RANTAU 1

Sekarang, dalam kepalan jemarinya adalah sebatang kayu yang menghimpun lidi-lidi rusuk kelapa. Ia liukkan pinggangnya kesana-kemari sembari menumpu kekuatan pada pijakan kaki agar sapunya bekerja maksimal. Di halaman depan rumah, ia kibaskan sapunya, ia halau rontokan daun kering yang berjatuhan ke tepian. Tepat dipangkal batang pohon yang tumbuh di halaman itu. Sebatang pohon nangka.  Ia gerogoh saku celana, memantikkan korek menyuluh api dalam sela-sela tumpukannya. Begitulah akhir-akhir ini ia menghabiskan hari kala petang. Memandang kepulan asap dari sarok yang dibakar.  Sambil menunggu maghrib di depan teras kontrakan Jogja, 11 Januari 2023

PUISI; HIDUPLAH UNTUK HIDUP

Jika diizinkan mengingat dan kembali Hal baik apa yang akan kita ingat? Dan hal buruk apa yang akan kita perbaiki? Sudahkah kita yakin hari esok akan benar-benar baik? Atau hari ini akan menjadi buah di masa depan? Sungguh tadi adalah pertanyaan aneh Pada hidup yang singkat, kita mencari keabadian Dan pada hidup yang sedang dihadapi Kita memikirkan ketidakpastian Dari sepersekian detik hidup yang dijalani, bukankah lebih indah menjalani hidup dengan hati? Bukan pertanyaan-pertanyaan yang menyakiti! Jogja, 24 Desember 2022